Lima tahun lalu, Business Roundtable mengeluarkan pernyataan yang berjanji untuk “memimpin perusahaan mereka demi kepentingan semua pemangku kepentingan.” Dalam lima tahun terakhir, stakeholderism telah memperoleh penerimaan yang lebih luas dan membantu banyak pemimpin perusahaan melihat nilai dari mengambil kepentingan pemangku kepentingan mereka secara serius saat merencanakan, mengembangkan strategi, membuat keputusan, menilai risiko, mengalokasikan sumber daya, dan sebagainya. Namun, itu masih jauh dari menggantikan kapitalisme pemegang saham sebagai prinsip pengorganisasian utama bagi perusahaan-perusahaan AS. Agar itu terjadi, masih banyak yang diperlukan. Para pendukung perlu mendefinisikan lebih jelas apa itu kapitalisme pemangku kepentingan, memperkuat landasan teoritisnya, dan mengembangkan buku pedoman untuk menerapkannya, termasuk metrik untuk mengukur kinerja dan pedoman untuk membuat tradeoff. Mereka juga perlu membangun ekosistem investor, eksekutif, direktur, penasihat, dan profesional lainnya (pengacara, bankir, akuntan, analis, dan sebagainya) yang memahami dan mendukungnya, menanamkan ajarannya dalam hukum dan peraturan, dan mendidik para pemimpin masa depan dalam prinsip dan praktiknya.