Ukraina telah menjadi pemimpin global dalam teknologi pesawat nirawak militer dan peperangan elektronik, melampaui Rusia, yang telah kehilangan keunggulannya dalam 30 bulan sejak invasi skala penuhnya, menurut Forbes.
Selama pencaplokan ilegal Krimea pada tahun 2014, Rusia menggunakan pesawat nirawak dan peperangan elektronik secara efektif untuk mengganggu komunikasi dan posisi target Ukraina. Saat itu, Rusia memimpin dalam teknologi ini, tetapi seiring dengan invasi skala penuhnya, Rusia kehilangan keunggulan.
BERGABUNGLAH DENGAN KAMI DI TELEGRAM
Ikuti liputan kami tentang perang di @Kyivpost_resmi.
Ukraina telah berhasil muncul sebagai pemimpin dengan kemajuan pesat dan pengerahan pesawat nirawak dan sistem peperangan elektronik yang canggih, sehingga memperoleh keunggulan signifikan di medan perang.
Keberhasilan terkini di wilayah Kursk menjadi sorotan kecakapan militer Ukraina. Pasukannya telah menggunakan peperangan elektronik untuk menetralkan pesawat nirawak Rusia dan kemudian mengerahkan pesawat mereka sendiri untuk menemukan dan menyerang posisi Rusia. Unit darat telah menindaklanjutinya untuk mengamankan wilayah tersebut, dan secara sistematis membuat kemajuan yang stabil. Pendekatan ini telah membuat pasukan Rusia kesulitan untuk merespons.
Sebaliknya, kemampuan Rusia telah menurun. Awalnya, Rusia menggunakan taktik yang mirip dengan taktik aneksasi tahun 2014 dan memperluas penggunaan amunisi yang dapat terbang seperti pesawat nirawak Lancet dan Shahed. Meskipun sistem peperangan elektroniknya awalnya efektif, kini dampaknya semakin berkurang karena Ukraina mengadopsi teknologi dan taktik yang lebih baru.
Forbes melaporkan bahwa keunggulan teknologi Ukraina berasal dari integrasi sektor komersial dan pertahanan. Lebih dari 200 perusahaan Ukraina kini memproduksi pesawat nirawak militer, dan 50 perusahaan berfokus pada sistem peperangan elektronik berkat peralihan dari teknologi komersial ke aplikasi militer.
Topik Menarik Lainnya
Biden Berunding dengan Zelensky, Umumkan Bantuan Militer Baru untuk Kyiv
Biden mengumumkan paket bantuan tambahan menjelang Hari Kemerdekaan Ukraina.
Meskipun Rusia memiliki keahlian historis, negara ini kesulitan dalam produksi skala besar dan bergantung pada peralatan era Soviet yang sudah ketinggalan zaman. Industri pertahanannya juga terhambat oleh embargo perdagangan dan kemampuan produksi yang terbatas, sehingga lebih berfokus pada penjualan luar negeri daripada peralatan canggih.
Sementara Ukraina diuntungkan oleh masuknya teknologi Barat baru secara terus-menerus, yang meningkatkan kemampuan pengembangan dan produksinya, Rusia menghadapi kekurangan yang signifikan, bahkan dengan pasokan dari China dan Iran.
Persaingan dalam bidang senjata elektronik dan pesawat nirawak sangat krusial selama berlangsungnya perang, dan kemampuan Ukraina untuk berinovasi dengan cepat serta menyebarkan sistem canggih telah memungkinkannya untuk memperoleh keunggulan yang vital.